Apa itu infeksi jamur?
Area vagina memiliki campuran bakteri sehat danCandidasel-sel ragi yang bercampur tanpa bahaya di dalam vagina dan di luar pada kulit. Sel ragi ini hidup normal di mulut, tenggorokan, usus, dan vagina tanpa menimbulkan masalah.
Namun perubahan pada lingkungan vagina bisa menyebabkanCandidamelebihi jumlah dan menyalip sel-sel sehat. Hal ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan infeksi jamur. Ada lebih dari 20 spesies berbedaCandidaragi. Jenis paling umum yang menyebabkan infeksi jamur disebutCandida albicans.
Bisakah sabun menyebabkan infeksi jamur?
Ya, sabun berpotensi berkontribusi terhadap perkembangan infeksi jamur, terutama jika sabun mengganggu keseimbangan alami bakteri dan jamur dalam tubuh. Berikut penjelasan detailnya:
1. Gangguan keseimbangan pH: Vagina secara alami mempertahankan tingkat pH yang sedikit asam, yang membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur berbahaya. Banyak sabun komersial, terutama yang mengandung bahan kimia atau pewangi yang keras, dapat mengganggu keseimbangan pH yang sensitif ini. Ketika keseimbangan pH terganggu, hal ini menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi pertumbuhan berlebih jamur, seperti Candida albicans, yang menyebabkan infeksi jamur.
2. Menghilangkan bakteri menguntungkan: Beberapa sabun cukup kuat tidak hanya menghilangkan bakteri berbahaya tetapi juga bakteri menguntungkan yang membantu mengendalikan pertumbuhan jamur. Bakteri menguntungkan ini, seperti laktobasilus, menghasilkan zat yang menghambat pertumbuhan jamur. Ketika bakteri ini habis, ragi dapat berkembang biak dengan lebih mudah.
3. Iritasi dan peradangan: Bahan kimia dan pewangi yang terkandung dalam banyak sabun dapat mengiritasi jaringan halus vagina dan vulva. Iritasi ini dapat menimbulkan robekan mikro pada kulit sehingga lebih rentan terhadap infeksi jamur. Selain itu, respons peradangan tubuh terhadap bahan iritan ini dapat semakin mengganggu keseimbangan alami mikroorganisme di vagina.
4. Residu: Bahkan sabun yang lembut pun dapat meninggalkan residu yang dapat mengubah lingkungan vagina, sehingga lebih kondusif bagi pertumbuhan jamur. Residu sabun juga dapat menjadi tempat berkembang biaknya jamur dan bakteri, sehingga semakin memperburuk masalah.
5. Sensitivitas individu: Beberapa orang mungkin lebih sensitif terhadap bahan-bahan dalam sabun tertentu, sehingga membuat mereka lebih rentan terkena infeksi jamur. Apa yang mungkin tidak menimbulkan masalah bagi satu orang, bisa memicu reaksi pada orang lain.
Apa saja gejala infeksi jamur?
Gejala infeksi jamur berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa orang mungkin mengalami infeksi jamur dan tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Bagi yang bergejala, gejala klinis yang umum terjadi antara lain gatal, perih saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seks, dan nyeri atau peradangan di sekitar vagina dan vulva (bukaan vagina). Tingkat keparahan gejala ini berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa wanita juga mengalami keputihan yang kental, berwarna putih, dan tidak berbau.
Bagaimana cara mengobati infeksi jamur?
Beberapa infeksi jamur ringan dapat hilang dengan sendirinya. Salah satu alasan hal ini bisa terjadi adalah keseimbangan pH vagina wanita cenderung menjadi lebih asam selama siklus menstruasi, sehingga membuat vagina kurang ramah terhadap sel-sel jamur, sehingga menyebabkan sel-sel tersebut mati. Jika Anda dan dokter Anda merasa bahwa pengobatan sudah tepat, pilihan yang dapat Anda pilih adalah sebagai berikut:
Flukonazol. Ini adalah obat oral antijamur yang ampuh yang biasanya diberikan dalam dosis tunggal dan menghilangkan infeksi jamur dengan cepat.
Klotrimazol. Agen antijamur ini bisa berbentuk krim, salep, atau supositoria vagina. Kursus pengobatan dapat berkisar dari tiga hingga tujuh hari dan tersedia tanpa resep.
Untuk infeksi jamur yang rumit, parah, atau berulang, dokter Anda mungkin akan meresepkan kombinasi obat-obatan di atas untuk jangka waktu yang lebih lama.